Pengalaman Memaafkan Bisa Indah Dengan 7 Cara Sederhana ini
Umat muslim baru saja merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1442 H. Momen ini menjadi kesempatan untuk saling bermaafan. Ucapan "Mohon Maaf Lahir dan Batin", jamak terdengar saat silaturahim. Baik yag dilakukan dengan tetap muka terbatas maupun secara virtual akibat masih berlangsungnya pandemi Covid-19. Idul Fitri selalu menjadi pengalaman memaafkan yang rutin setiap tahun. "Skor kita jadi 0-0 ya?''...
Apakah benar memaafkan itu sulit? Banyak anggapan yang menyatakan memaafkan lebih susah dilakukan daripada minta maaf. Memaafkan butuh lebih banyak kelapangan hati, kesabaran dan keikhlasan. Apalagi jika kesalahan yang dilakukan dianggap terlalu besar atau fatal. Nah, adakah cara supaya proses memaafkan bisa dilakukan lebih mudah?
Yuk, simak 7 tips sederhana ini supaya pengalaman memafkan menjadi ingatan yang indah
1. Buang rasa benci
Langkah yang paling awal adalah membuang rasa benci terhadap orang yang pernah menyakiti kita. Tips supaya ini bisa lebih mudah dilakukan adalah jangan terus mengingat apa yang pernah dia lakukan. Membuang rasa benci menyehatkan mental dan pikiran Anda.
2. Ceritakan kepeda mereka yang anda percayai
Temui teman atau sahabat yang sangat Anda percayai. Ceritakan kepada mereka tentang semua hal yang menyangkut rasa sakit hati Anda. Hal ini bisa membuat hati dan pikiran lebih lapang dan ringan
3. Beribadahlah
Curahkan semua apa yang Anda rasakan kepada Sang Pencipta. Hati akan terasa lebih tenang dan ikhlas menerima keaadaan. Percayalah ada hikmah di balik semua rasa sakit yang Anda alami.
4. Buka rasa empati
Menyadari bahwa tidak ada manusia sempurna, yang lepas dari kesalahan. Semakain besar rasa empati ini, perlahan rasa sakit Anda akan terobati.
5. Beri waktu untuk diri sendiri
Sebaiknya Anda mengambil waktu untuk diri sendiri, Beri jeda untuk Anda bisa berpikir dan merenungkan hal-hal positif dari kejadian yang telah Anda alami. Pengalaman adalah guru terbaik.
6. Tulis yang Anda rasakan
Writting is healing. Menulis itu menyembuhkan. Dengan menulis Anda merangkai kepingan puzzle menjadi utuh dan bermakna. Cabang-cabang di otak akan saling terkait untuk membentuk pemahaman baru dengan pikiran yang lebih terbuka.
7. Ingatlah kebaikannya
Dengan mengingat kebaikan yang pernah dilakukan, perlahan Anda akan bisa membuka hati dan pintu maaf.
Memafkan memang tidak mudah dilakukan. Tapi bukan berari tidak bisa dilakukan. Selamat mencoba.
Comments
Post a Comment